Jadilah Orang Hidup Yang Hidup Bukan Orang Hidup Yang Mati. Jadilah Pula Orang Mati Yang Hidup Bukan Orang Mati Yang Mati.

edukonten. Diberdayakan oleh Blogger.

2011/07/26

Teknologi Untuk Efektifitas Pendidikan

Usaha mengembangkan kualitas sumber daya manusia menjadi semakin penting bagi setiap bangsa dalam menghadapi era persaingan global. Pendidikan memiliki arti penting yang sulit dipisahkan dalam kehidupan manusia. Pada hakikatnya pendidikan bersifat mutlak dan berlangsung seumur hidup. Untuk mendapatkan hasil pendidikan yang mampu mencetak tenaga profesional yang berkualitas serta memiliki kepekaan terhadap lingkungan, mampu berfikir nalar, logis dan sistematis, pelaksanaan pendidikan harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.Salah satu wujud pemanfaatan teknologi dalam proses pembelajaran sebagai upaya mewujudkan efektivitas pendidikan adalah media pembelajaran. Perkembangan Teknologi Informasi memacu suatu cara baru dalam kehidupan, dari kehidupan dimulai sampai dengan berakhir, kehidupan seperti ini dikenal dengan e-life. Artinya kehidupan ini sudah dipengaruhi oleh berbagai kebutuhan secara elektronik. Dan sekarang ini sedang semarak dengan berbagai huruf yang dimulai dengan awalan e, seperti e-commerce, e-government, e-education, e-library, e-journal, e-medicine, e-laboratory, e-biodiversitiy, dan yang lainnya lagi yang berbasis elektronika.
Dalam praktiknya, ada berbagai produk teknologi yang dapat bahkan telah dimanfaatkan dalam proses belajar mengajar. Berbagai produk ini terbukti mampu menjadi formula untuk mentransformasikan ilmu pengetahuan kepada para peserta didik dengan baik. Produk teknologi yang sering dimanfaatkan dalam proses pembelajaran antara lain internet, komputer, televisi, radio, LCD, Tape Recorder, dll.
Pengelolaan atau manajemen pendidikan yang baik merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan pendidikan yang efektif. Manajemen pendidikan itu sendiri merupakan pelibatan dari berbagai unsur yang terkait dalam pengelolaan pendidikan, antara lain: pemerintah, sekolah, guru, siswa, orang tua, komite sekolah, masyarakat, industri, dll. Untuk mewujudkan manajemen pendidikan yang baik sehingga dapat mewujudkan pendidikan yang efektif, peranan teknologi informasi sangat dibutuhkan.

2011/07/21

Proses Belajar Mengajar

Proses belajar mengajar atau proses pengajaran merupakan suatu kegiatan melaksanakan kurikulum suatu lembaga pendidikan, agar dapat mempengaruhi para siswa mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan (Sudjana dan Rivai, 2007:1). Menurut Slameto (dalam Robert, 2005:8) belajar merupakan kejadian yang dialami setiap orang, belajar dimulai sejak bayi sampai tidak ada batasnya/berlangsung seumur hidup. Belajar dapat terjadi dimana saja dan kapan saja selama dalam proses tersebut seseorang telah mengalami perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut baik perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif) dan keterampilan (psikomotor) maupun yang menyangkut nilai dan sikap (afektif) (Sadiman dkk, 2006:2). Slameto (dalam Robert, 2005:09) menyatakan bahwa perubahan tingkah laku sebagai hasil dari proses belajar dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor yang terdapat dalam diri individu (intern) itu sendiri maupun faktor yang berasal dari luar individu (ekstern). Lebih lanjut diungkapkan bahwa faktor intern antara lain adalah kemauan, minat dan perhatian, bakat, kebiasaan, usaha serta faktor-faktor lainnya. Sedangkan faktor ekstern yang berpengaruh terhadap belajar adalah faktor keluarga, sekolah dan masyarakat.Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu aktivitas yang dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja yang menghasilkan perubahan tingkah laku sebagai hasil dari proses belajar yang dipengaruhi oleh faktor intern dan faktor ekstern.
Mengajar adalah suatu aktivitas untuk mencoba menolong, membimbing seseorang untuk dapat berubah/mengembangkan skill, kepribadian, cita-cita, penghargaan dan pengetahuan (Slameto dalam Robert, 2005:9). Dengan demikian mengajar berarti mengatur situasi belajar siswa sedemikian rupa, sehingga termotivasi untuk melakukan aktivitas (belajar), yang menghasilkan perubahan pada dirinya. Mengajar sebagai suatu proses yaitu proses yang dilakukan guru dalam menumbuhkan kegiatan belajar siswa. Dengan kata lain, hasil proses mengajar adalah proses belajar, sedangkan hasil proses belajar adalah perubahan tingkah laku. Oleh karena itu berbagai macam pilihan metode dapat diterapkan oleh para pengajar untuk mendapatkan hasil dari proses mengajar sebagaimana yang telah diungkapkan di atas.
Agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik, maka keduanya harus berjalan beriringan dan saling terkait. Menurut Alimufi (dalam Robert, 2005:10) belajar mengajar merupakan suatu proses yang melibatkan dua jenis proses yang harus berjalan bersama, dimana proses yang harus dijalani oleh siswa sebagai anak didik maupun proses yang dilakukan oleh guru sebagai pendidik secara sadar dan disengaja untuk mewujudkan tercapainya perubahan tingkah laku dan pertumbuhan anak didik tersebut.

2011/07/18

e-Book adalah...

e-Books are electronic books that are downloaded to your computer or handheld device. You can view and read your e-Books using simple eBook reader software – anytime or anywhere. dikutip dari Rahardjo: 2002).E-Book adalah buku elektronik yang didownload ke dalam komputer atau alat lain seperti PDA. Kemudian kita dapat melihat dan membaca buku tersebut dengan menggunakan software pembaca sederhana (http:// wowosk.com/teknologi/ebook.php. 01 Maret 2008).
E-Book memiliki tiga komponen yaitu file e-Book, software untuk membaca e-Book, dan perangkat keras (hardware) untuk membaca e-Book, seperti komputer, laptop, atau alat lain. E-Book biasanya tersedia pada perpustakaan on-line, toko buku on-line, atau dapat juga dibuat dari bentuk yang biasa yang telah tersedia dalam program komputer.
Dari pengertian di atas, bisa disimpulkan bahwa e-Book adalah buku yang berbentuk elektronik yang memberikan kemudahan bagi setiap orang yang senang membaca tanpa harus membawa wujud bukunya, karena cukup dengan alat kecil yang bisa dibawa kemana-mana, sehingga tidak merepotkan pemakai dengan beban buku yang cukup tebal.

2011/07/16

Media Pembelajaran

Media pembelajaran memiliki kontribusi yang sangat besar dalam proses belajar mengajar. Media pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pengajaran yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapainya (Sudjana dan Rivai, 2007:2). Peran penting media pembelajaran tersebut sesuai dengan pengertiannya, sebagaimana yang diungkapkan oleh Heinich dan kawan-kawan (dalam Arsyad, 2004) yang menyatakan bahwa media pembelajaran adalah perantara yang membawa informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran. Dengan mempertimbangkan pengertian diatas maka pemilihan media pembelajaran harus sesuai agar proses belajar mengajar dapat berjalan lancar yang pada akhirnya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapai siswa.
Adapun alasan media pembelajaran dapat membantu proses belajar mengajar adalah:
a. Media pembelajaran dapat membangkitkan motivasi dan perangsang kegiatan belajar.
b. Media pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan minat-minat yang baru.
c. Media pembelajaran dapat memungkinkan terjadinya interaksi siswa dengan lingkungan.
d. Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan dalam pengamatan
(Hamalik, 1989:17-18)
Menurut Sukarmin (dalam Cahyaning, 2008:4) ada beberapa kriteria yang harus diperhatikan dalam pemilihan media, diantaranya adalah:
a. Media harus sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.
b. Media yang digunakan haruslah praktis, luwes dan betahan.
c. Guru harus terampil menggunakan media yang dipilih dalam proses belajar mengajar.

2011/07/15

Anak Adalah Masa Depan Bangsa

Bila anak banyak dicela, ia akan terbiasa menyalahkan
Bila anak banyak dimusuhi, ia akan terbiasa menentang
Bila anak dihantui ketakutan, ia akan terbiasa merasa cemas
Bila anak banyak dikasihani, ia akan terbiasa meratapi nasibnya
Bila anak dikelilingi olok-olok, ia akan terbiasa menjadi pemalu
Bila anak dikitari rasa iri, ia akan terbiasa merasa bersalah
Bila anak serba dimengerti, ia akan terbiasa menjadi penyabar
Bila anak banyak diberi dorongan, ia akan terbiasa percaya diri
Bila anak banyak dipuji, ia akan terbiasa menghargai
Bila anak diterima oleh lingkungannya, ia akan terbiasa menyayangi
Bila anak tidak banyak dipersalahkan, ia akan terbiasa senang menjadi dirinya sendiri
Bila anak mendapatkan pengakuan dari kiri-kanan, ia akan terbiasa menetapkan arah langkahnya
Bila anak diperlakukan dengan jujur, ia akan terbiasa melihat kebenaran
Bila anak ditimang tanpa berat sebelah, ia akan terbiasa melihat keadilan
Bila anak mengenyam rasa aman, ia akan terbiasa mengandalkan diri dan mempercayai orang sekitarnya
Bila anak dikerumuni keramahan, ia akan terbiasa berpendirian “Sungguh indah dunia ini!”
Anak adalah investasi masa depan. Investasi yang nyata bagi orang tua, masyarakat, agama, bangsa dan negara. Anak merupakan harta yang paling berharga yang harus benar-benar dijaga. Kesalahan dalam menjaga dan mendidik anak dapat mengakibatkan kerugian yang sangat fatal bagi orang tua, masyarakat, agama, bangsa, dan negara. Tidak hanya itu, orang tua bisa jadi akan mengalami penyesalan seumur hidup bila melakukan kesalahan dalam mendidik anak.
Banyak orang tua yang belum memahami bagaimana perkembangan anak dan tugas-tugas dari perkembangan itu sendiri. Mungkin juga termasuk anda. Banyak pula orang tua yang belum memahami bagaimana sesungguhnya pola pendidikan yang baik bagi anak. Khususnya bagi anak yang berada pada fase perkembangan terbaik, yaitu usia 0-12 tahun. Bahkan mungkin ada pula para orang tua yang tidak peduli terhadap perkembangan anak. Bila hal itu terjadi, maka sesungguhnya para orang tua tersebut telah menghancurkan dirinya sendiri, masyarakat, agama, bangsa dan negara.

2011/07/14

Kaidah Penulisan Artikel Ilmiah

Dalam penulisan artikel ilmiah perlu diperhatikan dan diterapkan kaidah-kaidah penulisan yang telah ditetapkan. Kaidah penulisan artikel ilmiah dapat dibagi dua yaitu kaidah yang bersifat universal dan kaidah yang bersifat selingkung. Secara umum kaidah yang bersifat universal lebih terfokus pada aturan-aturan penggunaan bahasa indonesia yang baik dan benar. Sedangkan kaidah yang bersifat selingkung berkaitan dengan norma-norma penulisan artikel yang bertolak dari konvensi aturan-aturan penulisan yang lebih bersifat teknis yang harus diikuti oleh penulis artikel untuk wadah terbiatn yang menjadi tujuan.1. Kaidah Penulisan Universal
Tata tulis yang bersifat universal mengacu pada penggunaan ragam bahasa Indonesia yang baku. Unsur utama dalam bahasa Indonesia yang baku adalah ejaan. Ejaan dalam penyampaian ide seseorang secara tertulis yang direpresentasikan dengan kata kepada orang lain mempunyai kedudukan yang sangat penting. Unsur-unsur bahasa indonesia sebagai bahasa tulis ilmiah harus benar-benar diperhatikan. Dikatakan oleh rifai dalam Mukadis (2006:50) bahwa kata yang digunakan untuk menyampaikan satuan-satuan makna memiliki medan makna dengan corak, nuansa dan kekuatan yang berbeda-beda.
2. Kaidah Penulisan Selingkung
Kaidah penulisan ini lebih berorientasi pada konvensi aturan penulisan artikel yang bersifat teknis. Kaidah penulisan selingkung ini mungkin berbeda atntar wadah terbitan satu dengan yang lain, baik dalam satu lembaga maupun antar lembaga. Faktor penyebab adanya perbedaan kaidah selingkung antar penerbitan jurnal antara lain konteks bidang, karakteristik, lembaga penaung, asosiasi profesi, dan jenis pengelompokan artikel. Beberapa hal yang terkait dengan gaya selingkung dalam wadah terbitan jurnal adalah: sistematika penulisan, cara merujuk, cara menulis daftar rujukan, penulisan/penyajian tabel, penulisan/penyajian gambar, dan penulisan identitas penulis.