2013/08/22
Membangun Generasi
Uhh, trnyata sudah satu semester lebih saya tidak pernah lagi nulis pada blog kesayanganku ini, lama juga. Entahlah, yang jelas bukan karena sibuk dengan urusan pekerjaan atau urusan akademik. Entahlah, padahal dulu ketika masih bergelut dengan berbagai tugas kuliah S2 di Unesa, masih sempat membuat tulisan-tulisan (lebih tepatnya makalah-makalah tentang pendidikan). Sekali lagi entahlah.
Kali ini, tiba-tiba saja saya ingin sekali mengunjungi dan menulis lagi dalam blog ini, meski hanya tulisan-tulisan ringan yang tak seperti dulu. Iya, pemicu keingnanku itu adalah munculnya berita ada kebijakan Tes Keperawanan untuk masuk ke sebuah sekolah. Sudah sebejat inikah Negeriku. Pikirku ketika membaca sekilas judul berita tentang hal itu.
Terlepas dari kebenaran apakah kebijakan tersebut benar-benar ada atau tidak, menurut saya memang masalah generasi muda ini sudah menjadi masalah yang sangat mengkhawatirkan. Tanpa perlu mendeskripsikan mengapa mengkhawatirkan, barangkali pernyataan saya itu juga akan langsung diamini oleh banyak orang. Sengaja memang saya tidak ingin mendeskripsikan tentang keadaan yang saya sebut mengkhawatirkan itu karena saya tidak ingin berlama-lama tenggelam dalam kekhawatiran itu sendiri. Saya lebih suka untuk mengingatkan diri saya sendiri dan sebagian pihak agar mau introspeksi dan bersikap proporsional sesuai dengan porsinya masing-masing. Memandang jauh ke masa depan yang lebih baik tanpa perlu saling menyalahkan. Orang tua tak perlu menyalahkan sekolah (guru) atas keadaan anak-anaknya yang barangkali masih belum sesuai harapan. Sekolah pun tak usah menyalahkan orang tua atas kenakalan anak didiknya. Masyarakat juga tidak perlu menghakimi sekolah maupun orang tua atas tindakan anak-anak muda yang masih belum baik. Semua pihak harus mau menahan diri untuk tidak saling menyalahkan dan membangun kepercayaan yang baik bahwa anak-anak muda adalah generasi yang akan melanjutkan tongkat estafet kehidupan bermasyarakat. Sekolah, Orang Tua, dan Masyarakat adalah pihak-pihak yang sangat berperan untuk membangun generasi. Oleh karena itu pihak-pihak tersebut harus bekerjasama dengan baik sesuai dengan porsinya masing-masing tanpa perlu saling menyalahkan dan berebut peran.
Langganan:
Postingan (Atom)