Jadilah Orang Hidup Yang Hidup Bukan Orang Hidup Yang Mati. Jadilah Pula Orang Mati Yang Hidup Bukan Orang Mati Yang Mati.

edukonten. Diberdayakan oleh Blogger.

2011/10/15

“Luar Biasa”

Sidang pengunjung yang terhormat,
Berbeda dari artikel-artikel sebelumnya yang selalu memuat tulisan-tulisan formal seputar dunia pendidikan. Kali ini saya merasa harus menuliskan sesuatu yang tidak formal. Tentu bukan tanpa alasan saya menulis ini. Ada beberapa hal yang membuat saya merasa perlu untuk melakukannya. Pertama, supaya pembaca blog ini tidak merasa bosan. Sudah beberapa artikel saya sampaikan dengan gaya formal (Lha gimana nggak formal, wong memang kebanyakan yang saya upload itu adl makalah-makalah serta tugas-tugas saya di bangku kuliah-S2 MP Unesa). Karenanya saya ingin menampilkan sesuatu yang berbeda dari biasanya, agar sidang pengunjung yang berbahagia tidak merasa bosan dan jenuh. Itu alasan pertama saya.
Alasan kedua adalah supaya ada warna lain dalam blog ini. Setelah beberapa bulan (tepatnya lebih dari setahun sih) blog ini saya buat, saya merasa tulisan-tulisannya monoton, tidak menarik, bahkan cenderung terasa “kaku”. Kalau boleh diibaratkan, umpama nada gitu maka blog ini adalah nada yang tidak ada fariasinya dalam sol mi sa si. Hanya sol saja atau si saja. Jadinya ya, tetap saja membosankan. Karena itu saya merasa perlu untuk memberikan warna lain.
Ketiga, tulisan ini masih ada kaitannya dengan blog yang ada di hadapan sidang pengunjung yang berbahagia. Pasalnya, beberapa waktu lalu ada seorang guru dari sebuah sekolah di sisi timur privinsi tempat saya tinggal (tentu saya tidak akan sampaikan tepatnya dimana, demi menjaga nama baik orang tersebut...hee) meminta untuk dikirim CD sebagaimana yang saya tawarkan. Melalui layanan SMS beliau meluncurkan pesan ke nomor yang ada di blog ini. Inti pesan itu adalah ingin mendapatkan CD yang saya tawarkan melalui blog ini juga. Hal itu sebagaimana telah dilakukan oleh banyak orang sebelum beliau.
Sidang pengunjung yang terhormat,
Setelah mengirimkan (juga melalui sms) alamat tempat pengiriman, saya pun berusaha untuk menyiapkan pesanan pada saat itu juga. Pesan singkat (sms) berikutnya adalah pertanyaan mengenai berapa harga yang harus ia bayar untuk CD yang akan ia dapatkan (biasalah, orang beli kan selalu tanya harga). Atas pertanyaan itu saya pun menjawab bahwa saya tidak menjual CD, saya hanya membantu rekan-rekan sidang pengunjung khususnya para pendidik yang ingin mengembangkan diri menjadi lebih baik. Saya hanya minta agar mengganti biaya operasional penggandaan dan pengiriman, yaaa kira-kira sekitar Rp 21.500 (DVD 2 keping @Rp 4.500 + Paket Express PT Pos Indonesia Rp 12.500). Untuk urusan bagaimana menghargai perjuangan dalam rangka mengumpulkan materi-materi yang ada di dalam CD selama bertahun-tahun melalui berbagai macam acara, itu terserah pemesan. Hal itu pula yang sering saya sampaikan kepada para pemesan yang lain.
Sekitar satu atau dua hari kemudian (tepatnya kapan, saya agak lupa) pesanan saya kirim lewat paket express PT. Pos Indonesia. Kemudian saya konfirmasi sang pemesan (melalui SMS) bahwa pesanan telah saya kirim, tidak lupa pula saya sampaikan bahwa biaya operasional sekitar Rp 21.500. Namun, sang pemesan tidak menjawab pesan singkat saya itu. Sampai beberapa hari tetap tidak ada jawaban. Akhirnya saya berfikir, ya sudahlah tidak diganti juga tidak apa-apa, lha wong niatnya cuma membantu koq.
Tiba-tiba hari ini, rabu (12/10) iseng-iseng saya cek rekening saya lewat internet, eh ternyata ada penambahan saldo. Tidak banyak sih, sekitar Rp 21.500. Saya sempat bertanya-tanya, siapa ya yang sengaja iseng ngirim uang dengan jumlah yang tidak lazim (Rp 21.500). Bukan berarti menyepelekan uang segitu lho, tapi ya aneh saja, kalau mau benar-benar ngirim kan 21 juta atau Rp 2.100.000, atau minimal ya 210 ribu lah, biar agak pantes gitu (hehehe…maunya..). Beberapa saat kemudian saya teringat pemesan CD yang beberapa waktu lalu telah saya konfirmasi. “Luar Biasa”, kalimat ini yang langsung terucap dari mulut saya. Pasti tidak ada orang lain, pasti dia, itu kesimpulan saya. Lagian ngapain juga ada orang yang tiba-tiba ngirim uang ke saya tanpa saya minta, lebih-lebih dengan jumlah yang tidak lazim.
Tidak ada yang aneh memang, juga tidak ada yang salah. Namun, bagi saya hal itu tetap tak lazim. Bagaimana mungkin ada orang yang meminta CD dengan kapasitas sekitar 6 GB dan berisi berbagai materi dan hal-hal lain seputar dunia pendidikan, dari mulai materi-materi tentang pembelajaran, PTK, KTI, RPP, video-video pembelajaran, animasi pembelajaran, BS-e, dan masih banyak lagi lainnya yang saya kumpulkan mulai tahun 2007 sampai sekarang dengan mengikuti berbagai acara seminar, pelatihan, diklat, dan lain-lain di berbagai wilayah di Jawa Timur, hanya menggantinya dengan Rp 21.500. “Luar Biasa”. Kecewa, sudah pasti iya, apalagi ketika awal tahu bahwa yang ngirim uang adalah si pemesan CD. Lagi-lagi “Luar Biasa”. Namun, bukan berarti saya tidak ikhlas dengan apa yang saya lakukan. Saya tetap ikhlas, apalagi niat yang sudah tertanam adalah ingin membantu rekan-rekan terutama para pendidik untuk mengembangkan diri. Kekecewaan yang awalnya membuncah pun perlahan-lahan sirna. Semoga CD itu bermanfaat. Nah, itulah alasan ketiga saya mengapa merasa perlu untuk menulis artikel ini (eh,,,termasuk kategori artikel atau bukan ya???). Entah bermanfaat atau tidak tulisan ini tapi tetap saja harapannya adalah agar membawa manfaat (hehee jadi bingung).
Sidang pengunjung yang terhormat,
Simpulannya adalah, sampaikanlah kepada orang apa yang seharusnya disampaikan agar tidak kecewa dikemudian hari. Belajarlah untuk ikhlas dalam melakukan segala hal serta niatkan semuanya untuk ibadah semata-mata hanya karena Alloh SWT. Belajarlah untuk menghargai usaha dan jerih payah orang lain, karena dengan begitu kita akan dihargai.
Semoga apa yang kita lakukan selalu bermanfaat

1 komentar: