Jadilah Orang Hidup Yang Hidup Bukan Orang Hidup Yang Mati. Jadilah Pula Orang Mati Yang Hidup Bukan Orang Mati Yang Mati.

edukonten. Diberdayakan oleh Blogger.

2015/05/08

Aspek-Aspek Kepercayaan Diri

Sukria berpendapat bahwa orang yang mempunyai kepecayaan diri tinggi akan mampu bergaul secara fleksibel, mempunyai toleransi yang cukup baik, bersikap positif, tidak mudah terpengaruh orang lain dalam bertindak dan mampu menentukan langkah-langkah pasti dalam kehidupannya. (M. Nur Ghufron & Rini Risnawita S, 2011: 35).Lauster dalam (M. Nur Ghufron & Rini Risnawita, 2011: 35) juga menyatakan bahwa orang yang mempunyai kepercayaan diri yang positif adalah orang yang memiliki : 1) Keyakinan kemampuan diri yaitu sikap positif seseorang tentang dirinya mencakup segala potensi dalam dirinya. Ia mampu secara sungguh-sungguh akan apa yang dilakukannya. 2) Optimis yaitu sikap positif yang dimiliki seseorang yang selalu berpandangan baik dalam menghadapi segala hal tentang diri dan kemampuannya. Menurut Marwati (2001: 34) ada beberapa aspek kepercayaan diri yang dapat diungkapkan : 1) Mandiri, adalah sikap tidak tergantung pada orang lain dan merasa tidak perlu dukungan orang lain dalam melakukan sesuatu. 2) tidak mementingkan diri sendiri dan toleran, dapat mengerti kesukaran yang ada pada diri sendiri dan dapat menerima pandangan dari orang lain.

2015/05/06

Mengenai Percaya Diri

Percaya diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Anita Lie (2003:4) menjelaskan bahwa kepercayaan diri merupakan salah satu faktor seseorang untuk dapat mempertimbangkan dan membuat keputusan tertentu sendiri. Santrock (2003: 336) mendefinisikan kepercayaan diri merupakan sebuah dimensi evaluatif yang menyeluruh dari diri seseorang sehingga seseorang dapat melihat gambaran positif dari diri mereka. Percaya diri juga disebut sebagai harga diri atau gambaran diri. Hal ini diperkuat oleh. Anita Lie (2003: 4) yang menjelaskan bahwa percaya diri adalah sikap yakin akan kemampuan diri untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dan masalah. Dengan kepercayaan diri, seseorang akan merasa lebih berharga dan mempunyai kemampuan untuk menjalani kehidupan.Dari pendapat yang ada diatas, dapat disimpulkan bahwa kepercayaan diri adalah suatu aspek kepribadian yang dimiliki seseorang berupa keyakinan dan kemampuan diri, kemandirian dan mempunyai kekuatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam hidupnya. Individu yang mempunyai rasa percaya diri yang tinggi akan mudah untuk masuk pada lingkungan tertentu sedangkan individu yang kurang memiliki rasa percaya diri akan sulit untuk masuk pada lingkungan pergaulan.

2015/05/05

Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif merupakan sistem pengajaran yang memberikan kesempatan kepada anak didik untuk bekerja sama dengan siswa yang lain dalam tugas-tugas yang terstruktur dan guru hanya bertindak sebagai fasilitator (Lie, 2005:12)Model pembelajaran kooperatif mengharapkan siswa lebih mudah menemukan dan memahami materi pelajaran yang sulit dengan saling mendiskusikan bersama temannya. Pada beberapa bidang studi yang melibatkan pembelajaran yang kompleks dan berupa keterampilan-keterampilan dalam menyelesaikan permasalahan, pembelajaran kooperatif lebih sesuai untuk mencapai suatu tujuan dibandingkan dengan kompetisi maupun perorangan, khususnya bagi mereka yang berkemampuan rendah.

2015/05/03

Model Pembelajaran TS-TS (Two Stay-Two Stray)

Teknik belajar mengajar Dua Tinggal Dua Tamu (Two Stay-Two Stray) dikembangkan oleh Spencer Kagan (1992) dan bisa digunakan bersama dengan Teknik Kepala Bernomor. Teknik ini bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia anak didik.Struktur Dua Tinggal Dua Tamu memberikan kesempatan kepada kelompok untuk membagikan hasil dan informasi dengan kelompok lain. Banyak kegiatan belajar mengajar yang diwarnai dengan kegiatan-kegiatan individu. Siswa bekerja sendiri dan tidak diperbolehkan melihat pekerjaan siswa yang lain. Padahal dalam kenyataan hidup diluar sekolah, kehidupan dan kerja manusia saling bergantung satu dengan yang lainnya. Langkah-langkah pembelajaran TS-TS: 1. Siswa dibagi menjadi sembilan kelompok dan tiap-tiap kelompok beranggotakan empat orang. 2. Siswa mendengarkan pembacaan sinopsis novel dan mengerjakan tugas menjelaskan alur peristiwa dalam sinopsis novel. 3. Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok akan meninggalkan kelompoknya dan masing-masing bertamu ke dua kelompok yang lain. 4. Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja atau informasi mereka ke tamu mereka. 5. Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan temuan mereka dari kelompok lain. 6. Dua orang yang tinggal dalam kelompok tadi mendapatkan giliran untuk bertamu ke kelompok yang berbeda dari kelompok sebelumnya. 7. Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan temuan mereka dari kelompok lain. 8. Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka. Simpulan dari model pembelajaran TS-TS (Two Stay-Two Stray) adalah siswa bekerja sama dengan teman/kelompok dalam materi menjelaskan alur peristiwa dari sinopsis novel, saling bertukar hasil kerja atau informasi dengan kelompok lain, dan mendiskusikan hasil kerja bersama teman/kelompoknya.